Tag Archive for: lifestyle

Hidup Hemat dan Kerja Keras sebagai Proses Belajar

Jalan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

0274 – 485390


Hai mas mbak yang berbahagia, kali ini CDA ITNY bawain artikel menarik nih

Hidup Hemat dan Kerja Keras sebagai Proses Belajar

Secara psikologis, proses belajar dimulai dari pemahaman 4 tingkatan

[1] tidak sadar tidak tahu,

[2] sadar tidak tahu,

[3] sadar tahu, dan

[4] tidak sadar tahu.

Penjelasan

  1. Tidak sadar tidak tahu : dia tidak menyadari bahwa sesungguhnya dirinya tidak tahu.
  2. Sadar tidak tahu : secara sadar bahwa sesungguhnya dirinya tidak tahu.

Pada tingkatan [1] dan [2] orang tidak melakukan suatu tindakan apapun sehingga tidak terjadi perubahan perilaku.

3. Sadar tahu : secara sadar dia mengerti (belum otomatis / belum mbalung-sumsum) bahwa dirinya tahu.

4. Tidak sadar tahu : secara tidak sadar (secara otomatis/mbalung-sumsum) bahwa sesungguhnya dirinya tahu.

Pada tingkatan [3], orang telah melakukan suatu tindakan dengan cara melakukan latihan-latihan dan dengan mempersungguh di dalam melakukan apa-apa yang telah dipelajarinya.

Sedangkan pada tingkatan [4], orang telah mengaplikasikan dalam hidupnya (sudah otomatis / mbalung-sumsum) terhadap apa-apa yang dipelajari. Pada tingkatan ini, apa yang dipelajari telah terinternalisasi dan telah menjadi perilaku yang otomatis. Di dalam proses belajar, tingkatan [4] merupakan target yang ingin dicapai.

Simak! 9 Manfaat Hidup Hemat dan Tips Sederhana yang Bisa Dilakukan | Blog  Rey

Pola hidup hemat dan kerja keras merupakan salah satu perilaku yang dapat dipelajari dengan pendekatan tingkatan belajar di atas. Yang tadinya kita tidak sadar tidak tahu atau sadar tidak tahu bahwa pola hidup hemat dan kerja keras itu diperlukan untuk menunjang keberhasilan hidup, sehingga kita tidak melakukan usaha apapun untuk menjadikan perilaku hidup hemat dan kerja keras sebagai bagian dari kehidupan kita. Dengan nasehat-nasehat, pengarahan- pengarahan, dan contoh-contoh yang diberikan, kita menjadi sadar tahu bahwa pola hidup hemat dan kerja keras itu perlu untuk kita lakukan. 

Kesadaran akan perlunya menerapkan pola hidup hemat dan kerja keras mendorong kita untuk melatih diri dan mempersungguh untuk melaksanakan pola hidup hemat dan kerja keras dalam hidup kita sehari-hari. Ketika kita sudah mengerjakan pola hidup hemat dan kerja keras tersebut secara terus-menerus dalam setiap sisi kehidupan kita sehari-hari, maka kita telah mencapai tahapan tidak sadar tahu. Dalam hal ini, pola hidup hemat dan kerja keras tersebut telah mbalung-sumsum, terinternalisasi dan telah menjadi perilaku yang otomatis dalam kehidupan kita.

Menurut Albert Bandura (Teori Kognitif Sosial), manusia pada umumnya belajar melalui pengamatan kemudian meniru apa-apa yang diamatinya. Generasi muda banyak belajar dengan meniru orang dewasa dan teman-temannya. Hal ini juga berlaku untuk pola hidup hemat dan kerja keras. Oleh karena itu, bila generasi muda diminta untuk mempunyai perilaku hidup hemat dan kerja keras tetapi dibesarkan dalam lingkungan yang konsumtif dan boros, maka mereka akan menemui kesulitan untuk memahami hal tersebut. Dengan memberikan teladan bagaimana pola hidup hemat dan kerja keras kepada generasi penerus yang langsung dialaminya, jauh lebih mengena dan efektif daripada dengan penjelasan tentang sikap itu secara lisan.

Untuk itu, sebagai generasi yang lebih tua perlu memberikan contoh-contoh riil tentang bagaimana pola hidup hemat dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari keluarga kita masing-masing agar generasi penerus kita dapat dengan mudah menangkap pesan pola hidup hemat dan kerja keras yang ingin kita sampaikan. Dengan ditangkapnya pesan yang disampaikan maka generasi muda kita pun akan dapat menerapkan pola hidup hemat dan kerja keras di dalam kehidupannya sendiri.

Selain itu, generasi tua perlu memberikan dorongan kepada generasi muda. Generasi tua perlu memberi kesempatan kepada setiap generasi muda untuk mencoba sendiri kemampuannya, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai hidup hemat dan kerja keras itu sendiri. 

Sebaliknya, generasi muda perlu menumbuhkan motivasi intrinsik (dalam dirinya) untuk merealisasikan pola hidup hemat dan kerja keras, dengan cara: (1) mengembangkan pemikiran tentang pola hidup hemat dan kerja keras, (2) merealisasikan pikiran-pikiran tersebut dalam bentuk aksi dan tindakan tentang pola hidup hemat dan kerja keras, serta (3) merekam aksi dan tindakan yang telah dilakukan sebagai memori yang berkesan dalam pikirannya. 

Demikian seterusnya, memori positif yang direkam dari aksi dan tindakan tersebut akan mempengaruhi pikiran-pikiran yang berkembang di otak sehingga kalau proses itu dikerjakan berulang-ulang dan terus-menerus akan menimbulkan perilaku hidup hemat dan kerja keras sebagai perilaku yang otomatis.

Sekian artikel kali ini mas mbak, semoga artikel ini bermanfaat

salam hangat

(YA)

CDA – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta – 2023

13 Pelajaran Hidup yang Perlu Dipelajari di Usia 20an

Jalan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

0274 – 485390


Hai mas mbak yang berbahagia, kali ini CDA ITNY bawain artikel menarik nih

13 Pelajaran Hidup yang perlu Dipelajari di Usia 20an

Di usia 20an, fase dimana para remaja akan beralih ke dewasa. Keberagaman kegiatan dan aktivitas serta pola pikir harus segera dibangun. Mulai dari karakter pribadi hingga kerjasama antartim. Di lain sisi juga usia dimana mahasiswa akan segera lulus dan terjun dalam dunia kerja. Perkuliahan adalah waktu dalam mempersiapkan diri, melatih mental dan skill. Namun, bagi yang sudah lulus dan merasa masih perlu bimbingan, tambahan skill, jangan khawatir. Berikut ini ada beberapa pelajaran hidup yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan.

1. Anda Harus Mulai

Ini adalah kehidupan kamu, terlalu singkat untuk menunda apa yang ingin kamu lakukan. Apapun yang ingin kamu lakukan, segera saja, waktu akan terus berputar dan tak akan bisa kembali. Jangan terlalu memikirkan anggapan atau ekspetasi orang lain. Ini adalah hidup kamu, bukan hidup orang lain. Jalani hidup kamu untuk kamu sendiri.

2. Lingkungan Anda sangat Penting

Terlepas dari seberapa besar kedisiplinan kamu atau motivasi yang kamu miliki. Jika kamu berada di lingkungan yang salah, kamu tidak akan pernah menyelesaikan apapun. Dalam hal ini lingkungan sangat mempengaruhi pola pikir kita, carilah pekerjaan, komunitas atau apa saja yang mana lingkungan sangat mendukung untuk membuat keterampilanmu meningkat. Sehingga apapun yang ingin kamu lakukan akan bisa terealisasi.

3. Bersiaplah untuk Berputar

Banyak hal yang berubah, rencana yang disusun dengan baik pun bisa gagal, dan kehidupan yang tidak diinginkan pun bisa terjadi. Tak semua keinginan kita bisa kita dapatkan sekaligus, bahkan akan sulit dicapai itulah hal biasa. Oleh karena itu, bersiaplah dan bersedia untuk berubah haluan saat mengejar tujuan kamu sesuai dengan umpan balik yang kamu dapatkan.

Ingat jalan menuju ke Jakarta tidak hanya satu, bisa naik pesawat, bisa naik kereta, bisa naik motor, bisa naik bus. Selain itu tidak hanya lewat Jalur Selatan, lewat Bogor, lewat Indramayu, lewat Banten. Ada banyak cara menuju ke Jakarta dan banyak pula kesempatan untuk meraih cita-cita dan impian.

4. Anda harus Egois

Kamu tidak bisa menuangkan air dari cangkir yang kosong. Jadilah egois, isi cangkir kamu terlebih dahulu dan kemudian bisa tidak mementingkan diri sendiri dan menuangkannya kepada orang lain.

Lakukan apa yang ingin kamu lakukan terlebih dahulu, pelajari apapun yang banyak dan menunjang karirmu, sehingga ketika kamu sudah mahir dan berhasil, kamu dapat membantu orang lain.

5. Gym adalah Persiapan

Saat berada di gym, pikiran kamu selalu menyuruh untuk berhenti. Dengan tidak berhenti, kamu sedang membangun ketabahan dan ketahanan mental sebagai persiapan untuk hidup. Dalam hal ini, tidak harus ke gym, kamu bisa joging atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Intinya, sediakan waktu untuk menjaga kesehatan tubuh, karena akan menunjang keberhasilan di masa mendatang.

6. Anda Tidak Bisa Berhenti Belajar

Saat kamu berhenti belajar, kamu berhenti berkembang. Dapatkan pengetahuan baru, pelajari ketrampilan baru, terapkan, maju dan ulangi. Dengan belajar kita akan bisa terus mengasah kemampuan kita. Seperti pisau, semakin diasah akan semakin tajam. Begitu pula otak, semakin belajar dan diterapkan akan semakin mahir dan impian yang ingin kamu raih bisa terealisasi.

7. Tidak Setiap Orang Ingin Anda Menang

Belajarlah untuk mengenali orang-orang yang benar-benar menginginkan yang terbaik untuk kamu dan orang-orang yang tidak. Singkirkanlah yang terakhir. Bukan berarti kita membenci atau menjauhi mereka, tetapi lebih mengurangi kontak dengan mereka, sehingga kamu bisa fokus. Terlebih lagi bisa bersama orang-orang yang ingin kita berkembang, tentu akan ada banyak peluang dan kesempatan.

8. Risiko adalah Bagian dari Kehidupan

Apakah kamu mengambil pekerjaan baru, memulai bisnis kamu sendiri, atau pindah ke negara baru. Apapun yang berpotensial meningkatkan kehidupan kamu mengandung risiko.

Terimalah itu. Semakin besar risiko, semakin besar pula kebaikan yang akan kamu dapatkan, mental akan semakin kuat dan lebih dewasa.

9. Tantang Keyakinan Anda

Mengapa kamu mempercayai sesuatu? Karena orang tua kamu memberi tahu kamu? Karena berita memberitahunya kepada kamu?

Tantanglah apa yang kamu yakini, bersedia untuk mendengarkan pendapat yang berlawanan dan selalu siap untuk belajar. Jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal baik yang mendukung kehidupanmu. Tantangan akan membuka wawasan dan hikmah untuk kemajuan keberhasilan kita.

10. Uang dapat Membeli Kebahagiaan

Uang dapat memberi kamu kebebasan waktu, kebebasan lokasi, dan yang paling penting, kesempatan untuk melakukan apa yang membuat kamu bahagia. Carilah uang sebanyak-banyaknya, belajar menabung dan investasi, karena dengan uang kamu dapat membeli kebahagiaan. Bisa membahagiakan keluarga dna kerabat pula.

11. Anda Membutuhkan Ketidaknyamanan

Entah itu ketidaknyamanan fisik di gym atau ketidaknyamanan mental saat mengejar tujuan kamu. Apapun bentuk dan jenis ketidaknyamanan, baik lingkungan maupun kondisi.

Menerima ketidaknyamanan adalah kunci untuk kepuasan jangka panjang.

12. Kegagalan Bukanlah Akhir dari Segalanya

Kegagalan tidak lain adalah tanda yang memberi tahu kamu ke arah kamu harus pergi. Berhenti memperlakukannya seperti lampu merah yang tidak pernah berakhir. Teruslah mau, gagal bangkit lagi, 5 kali kegagagalan 6 kali bangkit lagi. Kegagalan melatih kita untuk menjadi manusia yang kuat. Tanpa kegagalan, tak akan ada hasil yang memuaskan.

13. Konsistensi Selalu Menang

Berbakat tapi tidak konsisten? Kamu akan gagal

Bekerja keras tapi tidak konsisten? Kamu akan gagal

Selama kamu memiliki konsistensi – Kamu akan menang (pada akhirnya)

Semua perlu konsisten, meskipun progresnya sedikit demi sedikit, asalkan tiap saat konsisten, insyaAlloh keberhasilan akan datang dan penuh kebahagiaan.

Sekian artikel kali ini mas mbak, semoga artikel ini bermanfaat

salam hangat

(YA)

CDA – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta – 2023